Hadirnya era Society 5.0 ini tidak lepas dari dinamika revolusi industri, yang terus berkembang dari masa ke masa. Seperti kita ketahui bersama, Revolusi Industri 1.0 yang terjadi di akhir abad ke 18 menghadirkan pabrik-pabrik besar yang terkenal dengan mesin uap. Penemuan tenaga uap menjadi pendobrak revolusi industri, yang sebelumnya dikerjakan secara manual, kini dikerjakan oleh mesin.

Kemudian, revolusi industri pun masuk ke tahap selanjutnya yaitu Revolusi Industri 2.0 dengan ditemukannya tenaga listrik. Yang menonjol dari Revolusi Industri 2.0 adalah hadirnya conveyor belt yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk tidak hanya memproduksi suatu barang, tetapi juga dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.

Kemudian di tahun 1970-an, hadir Revolusi Industri 3.0, yang bisa dibilang merupakan revolusi yang sangat penting. Saat itu, bidang industri tidak hanya menuntut kecepatan dan jumlah yang banyak, tetapi juga ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi, dimana dua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan oleh manusia. Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas.

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kini semakin berkembang. Ditandai oleh hadirnya Society 4.0, atau “Masyarakat Generasi ke 4”, yang merupakan awal mula lahirnya budaya baru, yaitu budaya digital, era Society 4.0 ini sangat mengandalkan kecanggihan teknologi-teknologi mutakhir dan tentu saja juga sangat mengedepankan kecanggihan internet. Hal Inilah yang menjadi tanda awal dari munculnya Revolusi Industri 4.0.

Revolusi industri 4.0 ini menekankan pada digitalisasi. Jadi, segala hal yang berkaitan dengan produksi bisa menjadi lebih efektif. Sederhananya, kita harus ‘melek teknologi’ supaya bisa bertahan dan bersaing dalam industri apapun.

Dan kini tanpa disadari, kita telah beralih masuk ke dalam era Society 5.0. Peradaban manusia yang baru ini, mulai digaungkan oleh Jepang, dalam Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Swiss, pada Rabu, 23 Januari 2021. Era Society 5.0 menekankan manusia sebagai komponen utamanya, untuk mampu menciptakan nilai baru yang lebih humanis melalui perkembangan teknologi.

Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang telah ada sebelumnya. Seperti kita ketahui bersama, Society 1.0 adalah pada saat manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, Society 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam, Society 3.0 sudah memasuki era industri, Society 4.0 dikenal dengan budaya digitalnya, dan Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri.

Society 5.0 adalah era di mana ruang maya dan ruang fisik saling berintegrasi. Semua aspek kehidupan kita akan serba praktis dan otomatis. 

Siapkah kita memasuki era Society 5.0?