Canggih! Berikut Inovasi Teknologi Piala Dunia Qatar 2022
Technology
9 December 2022

Dunia menyambut perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 dengan sangat meriah. Setelah 2 tahun terakhir terisolir, sepertinya Piala Dunia Qatar 2022 merupakan kompetisi olahraga global pertama, yang diadakan secara bebas tanpa masker, dan bahkan bisa dikatakan back to normal. Itulah sebabnya mengapa Piala Dunia Qatar 2022 memiliki semangat yang luar biasa.

Piala Dunia Qatar 2022 adalah event olahraga terbesar pertama yang diselenggarakan di negara Arab. Qatar, yang merupakan salah satu negara terkaya di Dunia, mampu menghadirkan sebuah kompetisi piala dunia yang didukung oleh berbagai inovasi teknologi.

Teknologi Pendingin Udara di Stadion Piala Dunia Qatar 2022 : Datra  Internusa

1. Advanced Cooling Tech | Teknologi Pendingin Udara

Piala dunia selalu diadakan di pertengahan tahun, saat kompetisi sepak bola di Eropa telah berakhir. Namun khusus untuk kali ini, Piala Dunia Qatar 2022 diadakan di akhir tahun. Alasannya, akhir tahun merupakan musim dingin di Qatar. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika perhelatan piala dunia tetap dilaksanakan di tengah tahun yang merupakan saat-saat musim panas, tentunya panasnya akan sangat luar biasa.

Apalagi sebagai negara yang terletak di padang gurun Timur Tengah, tentu Qatar memiliki cuaca yang panas. Karena itu, demi membuat para penonton dan pemain lebih nyaman, perhelatan Piala Dunia kali ini diadakan di akhir tahun, agar ‘sedikit mengurangi’ hawa panas, terutama bagi mereka yang berasal dari negara-negara yang beriklim dingin.

Di bidang teknologi, Qatar menghadirkan Advanced Cooling Tech di tujuh dari delapan stadion yang digunakan. Teknologi terbaru ini telah menjaga suhu stadion tetap sejuk. Cara kerjanya adalah dengan air dingin yang dialirkan melalui saluran pipa, kemudian udara dingin yang dihasilkan didorong ke lapangan dan tempat duduk penonton. Teknologi ini menggunakan insulasi dan spot cooling yang menjadikannya ramah terhadap lingkungan.

2. VAR dan Connected Ball Technology

Salah satu hal yang dianggap cukup kontroversial, terjadi saat Jepang vs Spanyol. Pasalnya, di menit ke-51, Kaoru Mitoma memberikan umpan Tanaka, yang secara kasat mata, bola terlihat sudah keluar lapangan. Namun, wasit asal Afrika Selatan, Victor Gomes, yang sempat mengecek Video Assistant Referee (VAR), tetap mengesahkan gol Tanaka.

VAR merupakan teknologi yang sudah dipakai di 2-3 tahun terakhir oleh kompetisi-kompetisi sepak bola di Eropa, yang bertujuan membantu wasit dalam mengambil keputusan.

Sedangkan Connected Ball Technology merupakan sensor gerak yang tertanam dalam bola yang digunakan khusus dalam Piala Dunia Qatar 2022 kali ini.b Bola yang diberi nama Al Rihla ini, diproduksi oleh brand olahraga ternama, Adidas, yang dapat melacak sentuhan permainan dengan kecepatan 500 kali per detik, karena telah dilengkapi oleh sensor gerak. Sensor gerak tersebut akan mengirimkan data pihak Video Match Officials.

Kemudian data tersebut akan ditinjau secara langsung untuk menentukan keputusan offside, dan bahkan menentukan apakah bola tersebut telah tersentuh pemain atau tidak.

ARTIKEL LAINNYA
ARTIKEL LAINNYA
× Popup Image
Konsultasi gratis